Senin sore menjelang maghrib, aku masih ada di depan komputerku, bersilaturahmi dengan teman lama melalui situs jejaring sosial facebook. Saat itu waktu menunjukkan pukul 17.30, aku sedang asyik bercengkerama via chat dengan seorang teman SMU-ku sembari menikmati alunan musik funk band Brand New Heavies. Memang sudah biasanya aku menyalakan musik dengan volume agak kencang ketika pulang kantor, hingga aku sadar telah ada beberapa orang berkumpul di depan ruangan Direktur kami, Pak Iwan. Ada apa gerangan....?Seketika itu pula, aku matikan musik di komputerku dan bergegas menuju kerumunan orang di depan ruang Direktur. Sesampainya aku disana, aku semakin bingung karena Pak Hadiyanto (Dirjen KN) ternyata telah berada di ruangan itu. Kuberanikan diri untuk masuk ke dalam, dan saat aku berada di depan pintu itu, Masya Allah...kulihat Bapak Direktur tercinta kami telah terduduk di kursi, sekujur tubuhnya pucat pasi, beliau dikelilingi oleh beberapa orang yang berusaha memberikan pertolongan pertama. Aku bingung, apa yang bisa kuperbuat,........aah tidak ada yang bisa kulakukan selain berdoa demi keselamatan beliau. Ambulans telah dihubungi oleh salah seorang teman, namun sudah 10 menit berlalu ambulans itu tak juga datang. Tak berapa lama, akhirnya Pak Iwan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto dengan menggunakan mobil pribadi. Aku terdiam kaku melihat mobil itu berlalu, 2 menit kemudian ambulans datang dan seketika itu pula kita memberi tanda pada sopir ambulans itu untuk segera menyusul mobil di depan. Ya Allah, lindungilah beliau, Bapak kami tercinta, jangan biarkan beliau pergi meninggalkan kami! Dengan harap-harap cemas, aku menunggu berita dari Ferda, sekretaris direktur yang ikut mendampingi beliau di dalam mobil ke rumah sakit. Aku mencoba untuk menelpon, entah kenapa selalu panggilan ditolak, akhirnya aku mencoba menghubunginya dengan sms untuk menanyakan kondisi terakhir Pak Iwan, dan ketika sebuah sms dari Ferda sampai di hpku, "mas, uda gak tertolong". Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Bapak kami telah berpulang ke rahmatullah, dunia penilaian DJKN telah kehilangan figur seorang Bapak, yang supel, ramah, humoris, dan tak pernah menjaga jarak dengan siapa saja termasuk bawahannya. Almarhum juga dikenal dengan sosok yang selalu memberi wejangan dan nasehat kepada orang lain terutama kami, kaum muda di kantor tentang hidup dan kehidupan. Selamat tinggal Bapak kami....Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya dan segala kekhilafan beliau semasa hidup diampuni oleh Allah SWT. Amien....
Diberdayakan oleh Blogger.
Ya Alloh.. :( Speechless. :|
BalasHapusmeskipun belum pernah mengenal dan bertegur sapa dengan beliau, meskipun hanya pernah tau sosok dari beliau...
BalasHapussaya mendo'akan smoga segala amal perbuatannya diterima disisiNya.. Amien..
Pada tgl 27 April siang menjelang sore,sebelum beliau 'pergi' tidak seperti biasanya YM beliau Available.Saya menyesal tidak menyapa beliau.Saya kenal dekat beliau sebelum beliau menjabat direktur. Sosok ayah yang sangat bijaksana dan baik.Selamat jalan Mas Iwan, semoga Mas diterima disisi Nya,Nasehat mas akan selalu saya ingat dan saya terapkan..
BalasHapusBeliau dalah sosok suami, ayah, kakek dan saudara yang sangat2 berpengaruh dalam kehidupan kami...
BalasHapusSaya sebagai anak, hanya mengenal beliau sebagai ayah. Setelah melihat dan mendengar apresiasi rekan2 semua...kami sekeluiraga merasa bangga memiliki seorang Drs. Iwan Hindawan Dadi, MBP.
Titip pesan kami, tolong lanjutkan perjuangan yang telah dirintis....kibarkan bendera Penilaian untuk kemajuan negara...karena itulah keinginina beliau..walaupun Direktorat PKN masih baru...tapi keberadaan Direktorat ini penting adanya, agar tidak tertinggal leh negara lain.
Tetap berjuang teman2....saya pun akan terus berjuang dan merealisasikan cita2 serta keinginan beliau yang belum tercapai. Meskipun beliau telah tiada...semangat beliau masih dan akan selalu mengiringi langkah kita untuk terus melanjutkan mimpi2nya.
Selamat jalan Papap...Love you always.
Best Regards,
Astrid Flora Pahliana, ST
PT HEBURINAS NUSANTARA
KJPP RENGGANIS, HAMID & Partners
Selamat Jalan Bapak Iwan Hindawan Dadi...meski 1 kali kami jumpa melalui pembukaan sebuah cara Diklat Penilaian 8 tahun yang lalu...Kesan dan kenangan tak akan kami lupakan...Selamat Jalan Bapak...Tanpa perjuangan dan terobosan Bapak kami bukan apa-apa..dan membangun dunia penilaian di DJKN dan di Indonesia....Terima kasih Bapak Iwan....Jiwamu bersama Tuhan Allah di Surga....Salam dan doa...dari kami yang baru kembali dari tugas penilaian di Kalabahi - Kep.Alor...NTT
BalasHapus