Pernyataan ini ada benarnya sih, jangan menilai buku hanya dari cover-nya, tapi juga dari jenis kertas, jumlah halaman buku, punggung buku, keusangan konten, dan bla..bla..bla...lainnya. Penilaian buku telah memberi pelajaran berharga bahwa setiap buku mempunyai "sesuatu"...Alhamdulillah yaah..! Pengalaman menjalani tugas perbantuan penilaian buku di 4 kota Propinsi Riau (Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Pekanbaru) memberi oleh-oleh cerita sedih dan gembira dalam proporsi yang seimbang, hah seimbang??...emmm...ya sudahlah, kita anggap "seimbang". Tugas perbantuan 5 hari yang diperpanjang 4 hari ini benar-benar menuntut kita untuk tepat menerapkan ilmu manajemen. Yaa, manajemen SDM, manajemen waktu, dan manajemen finansial. Manajemen SDM disini bisa dimaksudkan bagaimana cara mengatur load pekerjaan dengan SDM yang ada. Dalam pelaksanaan penilaian buku saat itu kami menerapkan metode kerja direct. Kurang lebih artinya "langsung-langsung aja, ya langsung cek fisik, langsung nilai, dan langsung finalisasi". 1 orang bertugas sebagai tukang foto, 1 orang sebagai tukang taksir, dan 1 orang lain sebagai tukang input. Dan Alhamdulillah yaa (halaah..), kurang lebih 4000 buku bisa diselesaikan. Manajemen waktu....ya makhluk manajemen yang satu ini mengambil peran terpenting saat itu. Kenapa begitu, karena load pekerjaan yang cukup banyak, jarak 1 kota dengan kota lain yang berjauhan, dan tenggat waktu penyelesaian yang cukup singkat tersebut memaksa kami memaksimalkan waktu pengerjaan dan menekan waktu makan dan istirahat. Hah, waktu istirahat dan makan?? Maksudnya kami lebih memilih makanan yang dibungkus (supaya bisa dimakan sambil kerja) dan tidak mematok kapan harus tidur yang penting 4 jam sehari!! Hasilnya bisa ditebak...pulang dalam keadaan flu berat dan mata panas,hehehe...Dramatisnya lagi, penandatanganan BA waktu itu baru bisa dilakukan hari terakhir tepat setengah jam sebelum pesawat yang membawa kami kembali ke Jakarta berangkat!! Ooow Emm Jiii...(oh mai jod???) Yang terakhir manajemen finansial, maksudnya harus ada uang kas tim, plus harus ada yang ditunjuk jadi bendahara, supaya pengeluaran kita lebih "terjaga". Maklum kalo lagi dinas luar kota kan bawaannya jajan..!! Tapi perlu saya tegaskan disini sodara-sodara, jajan disini bukan "jajan" tapi jajan!!! Kembali ke inti tulisan ini, pekerjaan penilaian buku memang memakan banyak waktu, menghaluskan sidik jari, me-linux-kan pinggang, me"manas"kan mata, dan apalah dampak sistemik lainnya, tapi bagaimanapun, sebagai seorang profesional sejati (hmmmm...profesional sejati???), kami dituntut untuk tetap bekerja dengan "totalitas totti"! Kami hanya berharap bahwa hasil kerja ini bisa berguna bagi kemaslahatan umat...amieennnnn!! Tetap semangat kawan-kawan..Orang hebat tidak dihasilkan dari ketenangan dan kemudahan, Mereka dibentuk melalui kesukaran, rintangan dan air mata. Ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa ditinggalkan sendiri dalam hidup ini, angkatlah tangan dan kepalamu ke atas, tataplah masa depanmu dan ketahuilah...Tuhan sedang mempersiapkanmu untuk jadi orang yang LUAR BIASA..!!!! SEKIAN.. (robby)
Diberdayakan oleh Blogger.