Selepas dari Banda Aceh.....

Jumat, Mei 15, 2009

Alhamdulillah aku telah kembali dari tugas penilaian ke Banda Aceh. Wah seumur-umur baru pertama kali ini aku menginjakkan kaki di kota itu. Banyak sekali kesan yang aku tangkap  selama 4 hari berada di kota ini. Satu, udaranya panas banget, mirip banget sama udara kota Sorong (disini aku 3,5 tahun mengabdi di KPKNL sebelum mutasi), cuma bedanya matahari Aceh sangat menyengat dari atas, sedangkan Sorong menyengat atas bawah. Lho....dari bawah karena memang uap panas minyak dari bawah permukaan tanah menyembul ke atas,jadinya panas banget. Sekian tentang Sorong,hehe. Kesan kedua yang kudapat di Aceh, trauma. Kenapa trauma? Karena kulihat hampir sebagian besar bangunan baru yang berdiri itu berlantai dua, mungkin adalah salah satu bentuk antisipasi masyarakat Aceh karena trauma atas kejadian tsunami yang pernah dihadapi. Masih banyak juga kulihat sisa puing-puing bangunan yang ditinggalkan oleh pemiliknya, entah mengungsi atau karena meninggal dalam bencana tersebut (Innalillahi...), selain itu sempat juga aku melewati beberapa lokasi kuburan massal yang didirikan, ya Allah miris banget melihatnya (semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk mereka). Ketiga, Unik...Unik dalam kebiasaan umum masyarakat, masyarakat Aceh kelihatannya sangat gemar minum kopi. Bahkan salah satu teman di Aceh mengatakan biasanya setelah apel pagi, pegawai disini selalu berbondong-bondong menuju kedai kopi terdekat, untuk sekedar melakukan rutinitas minum kopinya, wah..wah..unik juga pikirku. Itulah kenapa di Aceh banyak sekali terdapat kedai kopi di pinggir jalan dari yang kaki lima sampai ruko 2 lantai (mengingatkanku akan kota Ambon yang juga cukup banyak terdapat kedai kopi).  Hal unik lain yang kutemui disini adalah semua iklan yang terpampang di pinggir jalan umum yang menampilkan bintang iklan perempuan semuanya berjilbab! Hhhm, penerapan syariat Islam disini memang merambah semua segi kehidupan termasuk periklanan. Disinilah aku baru melihat Luna Maya dan Pevita Pearce menggunakan jilbab dalam salah satu iklan operator seluler ternama di Indonesia. Unik yang lain mungkin banyak ditemui di daerah lain yaitu bahasa. Mendengar mereka berbicara dengan logat melayu yang cukup unik, dahiku mengkerut. Logat melayu mereka menurutku mirip dengan gabungan logat bahasa Bali dan Bugis, unik banget. Kesan terakhir yang kudapat adalah keramahtamahan masyarakatnya. Mereka tak pernah segan menyapa satu sama lain, bahkan orang asing seperti aku yang baru menginjakkan kaki disana. Pengalaman paling berkesan adalah dimana tim kami sedang berjalan-jalan mencari data pembanding untuk obyek penilaian (ternyata susaaah banget mendapatkan data pembanding disana) dan akhirnya berhenti di suatu kedai kopi. Disana kami bertemu dengan 2 orang Bapak yang bersedia dengan rela hati mengantarkan kami menuju tempat tanah yang mereka tahu akan dijual di sekitar tersebut dengan motornya. Ck..ck..Hal itu tak akan kutemui di Jakarta. Semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya mau membantu orang lain dengan imbalan. Hhhm, benar-benar Aceh yang berkesan. Terima kasih teman Aceh-ku, hanya Allah yang akan membalasnya. Amien....

4 Responses to “Selepas dari Banda Aceh.....”

  1. sayangnya mas robby gk suka kopi ya mas...:)

    BalasHapus
  2. wah, aq seneng bgt sm kopi lho, hampir semua kopi di indonesia aq dah pernah rasain. Yg paling mantep sih kopi toraja sm ulee kareng aceh. TOP MARKOTOP

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.