Archive for Mei 2009

Journey of The Jungle (At Medco Energy EP Musi Rawa)

Jumat, Mei 29, 2009

Jujur...pertama kali dapat ST, aku ga tau persis dimana Musi Rawas itu, cuma nebak-nebak aja kayaknya deket Palembang deh (karena ada Musi-nya hehehe, eh ternyata bener!). Banyak banget pengalaman yang ku alami selama perjalanan ini. Mulai dari sholat subuh berjamaah dengan "Bang Rhoma and his son Ridho" di Cengkareng, perjalanan Palembang- Musi Rawas (Areal Medco Soka) yang ditempuh "hanya" dalam waktu 7 jam darat, menginap di kamar hotel (Bukit Serelo) yang bersebelahan dengan personel S07 (yang kebetulan akan show di Lahat),, maen ke teman-teman di KPKNL Lahat (KPKNL Ruko, soalnya kantornya yang ada di ruko hehehe), tersesat di Kebun Kelapa Sawit sampe mobil mogok tepat adzan maghrib di Muara Enim. Pfiuuuh..perjalanan yang panjang. Jujur aja, rasa lelah kami lebih banyak disebabkan perjalanan selama berjam-jam dari satu areal pengeboran ke areal pengeboran yang lain bukan karena pekerjaan survei lapangan dalam rangka penilaian itu sendiri. Akses jalan di areal lokasi lebih banyak hanya berupa jalan tanah yang berlubang, berdebu dan berliku. Sangat tidak nyaman berada di dalam mobil Ford Ranger itu berjam-jam dengan kondisi jalan seperti itu. Untuk sekedar memejamkan matapun sangatlah susah karena aku pasti terbangun ketika mobil masuk ke dalam sebuah lubang yang cukup besar dengan kecepatan 80-100 km/jam yang dapat membuat badanku terguncang meski seat belt melingkar dengan rapi. Mau gak mau aku harus tetap survive, kalau mereka (karyawan Medco) bisa kenapa aku tidak. Toh ini juga salah satu jihad yang harus kujalani demi anak dan istriku di rumah. 2 hari aku alami perjalanan panjang, yang sekali lagi, sangat tidak nyaman! Meninjau satu demi satu areal pengeboran walaupun akhirnya tidak bisa selesai semuanya (mohon maaf buat teman-teman Kanwil Palembang karena menyisakan pekerjaan baru untuk diselesaikan!). Menerobos areal perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet, melihat sebagian hutan yang telah gundul karena penebangan (damn, that's why global warming's effects increase!) pemukiman penduduk transmigrasi yang sangat memprihatinkan, semuanya telah memberiku pencerahan. Pencerahan untuk menyadarkanku menjaga lingkungan untuk mencegah efek pemanasan global yang makin bertambah setiap waktu, pencerahan untuk menyadarkan aku untuk mensyukuri kehidupan yang kujalani, yang aku anggap lebih baik dari penduduk trans disana. Alhamdulillah, perjalanan dinas ini memberiku tidak hanya pengalaman tapi juga pencerahan. Pencerahan untuk menjalani kehidupan yang baik untuk menuju kehidupan yang lebih baik. (NB : terima kasih untuk sambutan sederhana dari teman-teman di KPKNL Lahat, Hidup DJKN!)

Selepas dari Banda Aceh.....

Jumat, Mei 15, 2009

Alhamdulillah aku telah kembali dari tugas penilaian ke Banda Aceh. Wah seumur-umur baru pertama kali ini aku menginjakkan kaki di kota itu. Banyak sekali kesan yang aku tangkap  selama 4 hari berada di kota ini. Satu, udaranya panas banget, mirip banget sama udara kota Sorong (disini aku 3,5 tahun mengabdi di KPKNL sebelum mutasi), cuma bedanya matahari Aceh sangat menyengat dari atas, sedangkan Sorong menyengat atas bawah. Lho....dari bawah karena memang uap panas minyak dari bawah permukaan tanah menyembul ke atas,jadinya panas banget. Sekian tentang Sorong,hehe. Kesan kedua yang kudapat di Aceh, trauma. Kenapa trauma? Karena kulihat hampir sebagian besar bangunan baru yang berdiri itu berlantai dua, mungkin adalah salah satu bentuk antisipasi masyarakat Aceh karena trauma atas kejadian tsunami yang pernah dihadapi. Masih banyak juga kulihat sisa puing-puing bangunan yang ditinggalkan oleh pemiliknya, entah mengungsi atau karena meninggal dalam bencana tersebut (Innalillahi...), selain itu sempat juga aku melewati beberapa lokasi kuburan massal yang didirikan, ya Allah miris banget melihatnya (semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk mereka). Ketiga, Unik...Unik dalam kebiasaan umum masyarakat, masyarakat Aceh kelihatannya sangat gemar minum kopi. Bahkan salah satu teman di Aceh mengatakan biasanya setelah apel pagi, pegawai disini selalu berbondong-bondong menuju kedai kopi terdekat, untuk sekedar melakukan rutinitas minum kopinya, wah..wah..unik juga pikirku. Itulah kenapa di Aceh banyak sekali terdapat kedai kopi di pinggir jalan dari yang kaki lima sampai ruko 2 lantai (mengingatkanku akan kota Ambon yang juga cukup banyak terdapat kedai kopi).  Hal unik lain yang kutemui disini adalah semua iklan yang terpampang di pinggir jalan umum yang menampilkan bintang iklan perempuan semuanya berjilbab! Hhhm, penerapan syariat Islam disini memang merambah semua segi kehidupan termasuk periklanan. Disinilah aku baru melihat Luna Maya dan Pevita Pearce menggunakan jilbab dalam salah satu iklan operator seluler ternama di Indonesia. Unik yang lain mungkin banyak ditemui di daerah lain yaitu bahasa. Mendengar mereka berbicara dengan logat melayu yang cukup unik, dahiku mengkerut. Logat melayu mereka menurutku mirip dengan gabungan logat bahasa Bali dan Bugis, unik banget. Kesan terakhir yang kudapat adalah keramahtamahan masyarakatnya. Mereka tak pernah segan menyapa satu sama lain, bahkan orang asing seperti aku yang baru menginjakkan kaki disana. Pengalaman paling berkesan adalah dimana tim kami sedang berjalan-jalan mencari data pembanding untuk obyek penilaian (ternyata susaaah banget mendapatkan data pembanding disana) dan akhirnya berhenti di suatu kedai kopi. Disana kami bertemu dengan 2 orang Bapak yang bersedia dengan rela hati mengantarkan kami menuju tempat tanah yang mereka tahu akan dijual di sekitar tersebut dengan motornya. Ck..ck..Hal itu tak akan kutemui di Jakarta. Semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya mau membantu orang lain dengan imbalan. Hhhm, benar-benar Aceh yang berkesan. Terima kasih teman Aceh-ku, hanya Allah yang akan membalasnya. Amien....

Diberdayakan oleh Blogger.