DJKN Bangun Database Penilaian dan Geografis Kekayaan Negara

Jumat, Juni 21, 2013


Sistem Informasi Penilaian (SIP) merupakan jawaban atas kebutuhan kantor operasional dan kantor wilayah akan sebuah aplikasi yang akan membantu melakukan penilaian terutama mengenai form kertas kerja penilaian dan kecepatan mencari data pembanding. Aplikasi ini memiliki 3 fokus yaitu siklus monitoring dan administrasi pemohonan penilaian yang berisi checklist permohonan dan kertas kerja penilaian. Fokus yang kedua meliputi database penilaian yang berisi data objek penilaian, permohonan penilaian, laporan penilaian, dan objek pembanding, sedangkan fokus ketiga adalah data penilai yang berisi profil, informasi komposisi, dan histori penilai termasuk data pendidikan dan latihan (diklat) yang pernah diikuti serta kuantitas penilaian yang pernah dilakukan. Output dari SIP adalah harga tanah, informasi permohonan penilaian, sebaran, histori dan penugasan penilai. Demikian disampaikan Kepala Sub Direktorat Analisis Data dan Informasi Penilaian Direktorat Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Emmy Hermiati Usman dalam membuka acara penyegaran Sistem Informasi Geografis Kekayaan Negara (SIGKN) dan SIP di Grand Royal Panghegar, Bandung.
Di hadapan peserta, Emmy menerangkan bahwa SIGKN telah disusun pada tahun 2009 namun dengan berkembangnya teknologi perlu dilakukan pengembangan untuk lebih dapat memberikan informasi yang akurat mengenai lokasi kekayaan negara terutama tanah dan bangunan. “Aplikasi ini sederhana dan mudah, cuma perlu ketelitian dan ketekunan untuk memberikan tanda pada lokasi di peta dan memasukkan gambar. Meskipun sederhana, aplikasi ini sangat penting dan diperlukan,” tegasnya. Ia juga menjelaskan bahwa untuk Barang Milik Negara (BMN), SIGKN mengambil data dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMAK) BMN, sehingga tidak perlu menginput data satu persatu.
  
Terkait dengan dua aplikasi yang akan disosialisasikan, Emmy berpesan agar perwakilan dari 44 Kantor Wilayah DJKN dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) menindaklanjuti aplikasi dengan menginput datanya. “Kalau aplikasi ini sudah ready, jangan segan-segan untuk mengisinya agar mempermudah pekerjaan,” ujarnya. Ia juga berpesan agar peserta senantiasa bersemangat untuk mengikuti acara ini dan bersedia untuk men-transfer knowledge ketika kembali ke kantor masing-masing.  “Siapapun yang mengikuti pelatihan, harus memberikan bahannya dan transfer knowledge ke rekan kerja,” tegasnya.
  
Acara yang digelar pada 18 – 21 Juni 2013 ini, diawali dengan gambaran umum mengenai SIGKN dari Kepala Seksi Integrasi Sistem Aplikasi Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Dyah Novitarini Wulansari, yang menjelaskan pentingnya SIG yaitu penyimpanan data digital lebih terjamin dan mudah diatur, penggunaan data yang sama (dari satu kumpulan peta) dapat dikurangi, revisi menjadi lebih mudah dan analisa, pencarian dan penyajian data menjadi lebih mudah. Perbedaan SIGKN saat ini dengan yang terdahulu adalah adanya fasilitas yang lebih sederhana sehingga memudahkan penggunaanya, adanya fasilitas untuk menambahkan data secara mudah dan cepat, tersedianya modul pencarian yang lebih komprehensif, data peta dapat diakses dengan lebih cepat karena menggunakan file yang telah terkompresi dan dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain yang digunakan untuk memasukkan data atribut dari BMN yang berupa tanah dan bangunan. Ia menginformasikan bahwa penggunaan SIGKN ini mudah, data diambil dari SIMAK BMN, user tinggal mencari lokasi pada peta kemudian membuat titik atau polygonal lalu ditutup dengan upload foto BMN tersebut.
  
Kepala Seksi Pengelolaan Data dan Informasi Direktorat Penilaian Heri Supriyanto menggambarkan SIP secara keseluruhan mulai dari latar belakang sampai dengan menu yang dapat di akses pada hari kedua. Ia menegaskan bahwa tujuan pembangunan SIP adalah agar administrasi penilaian lebih baik serta monitoring dan pengendalian pelaksanaan penilaian yang lebih baik, adanya database penilaian yang ter-otomasidengan baik dan terpetakannya SDM penilai di seluruh Indonesia dalam rangka membantu quality assurance.
Sampai berita ini diturunkan, acara masih berlangsung dengan diisi latihan-latihan yang dibantu oleh perwakilan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi dan Direktorat Penilaian. Selain untuk membiasakan diri, latihan juga diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dan mengetahui kekurangan-kekurangan dari SIGKN dan SIP dalam rangka penyempurnaan dua aplikasi ini. (johan-risma/Humas DJKN) (sumber : web djkn)

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.